Friday, March 16, 2012

when the inevitable becomes unignorable

in the oncology clinic, when the oncologist (cancer specialist) tells the patient that the cancer is at an advance stage, and is not curable, and would ultimately lead to death, I could see so many reactions. to a certain extend this puzzles me. don't get me wrong, I am not a medical student who is desensitized by the notion of death and mortality because it is so close to what I do daily, but I find it very interesting indeed how we humans react to something that is inevitable, something as sure as death.

no I am not cold or heartless, I cry inside too when I see patients got that news. but the intention of this post is to bring our attention to the certainty of death, and to the fact that most people do not think about it enough in our daily life. we are so busy living that we time and time again forget that the ultimately everyone dies. and it does not take a cancer or an illness to bring that on. all it takes is Allah's will.

moving on, how do we remind ourselves that we are mortals, that our life have and expiry date, and that afterwards there is no coming back to the land of the living?! and what is even more important is to question ourselves what do we do with this limited time? is it enough to just live, and play, and eat, and grow old, and die (maybe even before growing old?). what is there to include in our daily lives that will ensure that we will die smiling, knowing that we have prepared for the next session of "life". most of us knows that answers anyways, these are only rethorical questions.

i end this short post with some excerpts from the Quran:

Al-Baqarah:28 How can you be ungrateful to Allah Who bestowed life upon you when you were lifeless, then He will cause you to die an will bring you back to life so that you will be returned to Him?

Al-Mulk:2 Who created death and life that He might try you as to which of you is better in deed. He is the Most Mighty, the Most Forgiving.

Ann-Naba:40 Verily, We have warned you of a Penalty near― the Day when man will see (the Deeds) which his hands have sent forth, and the Unbeliever will say "Woe unto me! Would that I were (mere) dust! 
(Sesungguhnya (dengan keterangan-keterangan tersebut), Kami memberi amaran kepada kamu mengenai azab yang dekat - iaitu hari seseorang melihat apa apa yang telah diusahakannya; dan orang yang kafir akan berkata; "alangkah baiknya kalau aku menjadi tanah.)

Wallahua'lam.







Wednesday, October 19, 2011

Alah Bisa Tegal Binasa?

Bila aku buat benda yang sama selalu, ia jadi kebiasaan. Kebiasaan ini bagus, amat baik untuk menambah kualiti dan keberkesanan suatu pekerjaan. Kerja jadi cepat bila sudah biasa, dan yang susah pun jadi mudah bila sudah biasa.

Tapi kebiasaan ini mengubah. Dulu aku malu-malu hendak berbicara dengan pesakit. Dengan lidah Melayu ini mahu mengungkap kata pun sering kali salah. Bunyi pelik, kadang-kadang mat-mat dan minah-minah saleh ini tak faham. walaupun aku faham jek. Tapi dengan selalu buat ia jadi kebiasaan, aku lebih yakin, lebih tenang. Tapi ini perubahan yang bagus dengan adanya kebiasaan.

Yang membimbangkan, ialah kebiasaan yang membawa kebinasaan. Dulu bila aku lihat mayat aku teringat mati. Bila lihat orang sakit aku teringat nikmat sihat ini. Tapi dengan kebiasaan kesannya makin kurang. Alah bisa tegal biasa, kata orang. Tapi aku bimbang kerana keteringatan kepada mati dan mengingati nikmatnya sihat ini penting.

Lalu aku berfikir-fikir. Apa lagi ya? Kebiasaan yang membinasakan? Lihat sahaja sekelilingmu!

Surat khabar yang asyik dijadikan lapik untuk makan lama-kelamaan akan merasa dirinya sebagai lapik dan bukan surat khabar. Bila sesuatu jadi biasa rasa bersalah hilang. Dalam membuat sesuatu yang salah, dan dalam membuat perkara betul dngan cara yang salah. So, kalau terbuat salah sekali, cepat-cepat la berhenti. Memang bukan mudah, tapi cubalah.

Dan kebiasaan juga dalam dunia pelik ini, perkara yang umum tahu benar, bila diluah mampu mengundang maki. Biarlah, semoga dengan usaha ini, akan ada orang yang juga berusaha membantu aku, bila aku tenggelam dalam perangkap kebiasaan. Semoga hadirnya hati dan akal dalam setiap perbuatan kita, menjadikan rutin dan kebiasaan itu lebih berkualiti dan dihayati.

Friday, October 7, 2011

(One of) My Love Story

It started out small,
A mere fleck in a dark hall,
At that time you seemed so far away,
Unreachable, unapproachable, untouchable.

Then the fleck grew larger,
As days went by as life becomes harder,
I had to decide one way or another,
Do I commit, or let it go forever.

A few years passed and I am still here,
The fleck is now a blazing fire,
I am so into you, that I am sure,
Until the end, I shall be here.

Although at times you are cruel to me,
Draining every bit that I have in me,
Energy, time, my heart and soul,
Sometimes I felt like turning away and go.

You forced me to stay awake at night,
You made my head feel like exploding sometimes,
At times you made me feel sickly and ill,
Tears and sweats and aching back,

But in the end, it was I,
Who chose to and not turn away,
But the satisfaction from you,
indescribable.

I know I'm still of of your youngest lover,
Many more has been, and many still is,
We pledge our time, energy and life,
For the lives of others, if Allah wills it.

-to Medicine, from the love of your life~

Thursday, October 6, 2011

Hidup masing2 kan?

Pelik kadang2 tanpa segan silu,
aku "announce" kat semua orang benda salah yang aku buat,
dan orang dan aku sendiri akan saling komen dan berborak pasal tu,
macam perkara biasa,
"or" orang lain akan buat tak tau,
walaupun terang2 aku buat salah,
mungkin kata mereka dan kata aku,
hidup masing2, pandai2lah...

Kadang2 pula bila aku buat benda baik dan betul,
dan aku sure benda tu baik dan betul,
tapi pula aku menyorok2 dari orang,
dan orang pon menyorok2 dari aku,
kemudian aku dan orang lain juga bercakap jika tahu,
dengan nada sinis,
mungkin bagi aku dan sesetengah orang,
siapa yang buat baik mesti hipokrit,
tapi hidup masing2 kan? pandai2lah...

oh, aku pun pernah dipanggil hipokrit,
dan aku juga pernah panggil orang lain hipokrit,
yang pada hakikatnya,
tiada manusia tahu isi hati yang lain,
dan hanya yang menilai itu, jika seorang manusia,
hanyalah nilaian manusia sahaja.

maka rugilah saya,
jika orang ajak buat baik,
saya tolak,
dan terang2an saya hebahkan,
yang saya bukan orang baik,
dan saya tak mahu diajak buat benda baik.


jangan nanti sampai satu masa,
Allah tak hantar dah orang2 begini untuk ajak aku buat baik,
sebab dah banyak kali Allah hantar,
dan buka peluang untuk aku berubah dan bertambah baik,
tapi aku buat deeek je,
aku buat tak tau,
aku buat suka aku, hidup masing2 kan?
Namun pesan nabi: “Tidak beriman seorang daripada kamu sehingga dia mengasihi saudaranya seperti mana dia mengasihi dirinya sendiri.”
Sahih Al-Bukhari: 12
apa pon,
semua orang ada naluri untuk buat baik,
dan jadi baik,
cuma mungkin dah terlalu biasa,
atau mungkin belum sampai seru,
bak kata orang selalu,
cuma takut2,
mati sampai dulu sebelum seru.

Thursday, September 15, 2011

Epal di jalanan

Test drive blogger apps iOS. Tgk la gamba epal nih...

p/s: atas tu bukan langit gelap, tapi jari gelap... haha.

Related Posts with Thumbnails